28 November 2023

Mengapa Harus Puasa Sebelum melakukan Pemeriksaan Kesehatan ?

Kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi sebelum melakukan tes kesehatan akan diserap kedalam aliran darah.

Mengapa harus Puasa terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan ?

Untuk memastikan hasil tes yang Anda lakukan akurat. Karena kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi sebelum melakukan tes kesehatan akan diserap kedalam aliran darah dan bisa memberikan dampak langsung pada tingkat glukosa darah, lemak dan zat besi dalam tubuh.

Beberapa jenis pemeriksaan yang mewajibkan pasiennya puasa sebelum pemeriksaan , yaitu :

• Pemeriksaan glukosa
• Pemeriksaan kolesterol (profil lipid/lemak)
• Pemeriksaan tingkat trigliserida
• Pemeriksaan sistem metabolisme dasar

Berapa lama Puasa sebelum pemeriksaan?

Waktu puasa berkisar selama 10-12 jam sebelum melakukan pemeriksaan, diperbolehkan untuk minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik sehingga akan memberikan gambaran kadar pemeriksaan yang sebenarnya. Sebaiknya pengambilan darah dilakukan pada pagi hari, saat tubuh masih dalam keadaan bugar setelah beristirahat pada malam hari.

Apa akibatnya jika tidak Puasa sebelum medical check up ?

Jika Anda tidak berpuasa atau berpuasa tidak sesuai dengan waktu yang dianjurkan, pemeriksaan yang Anda lakukan akan memberikan hasil yang tidak akurat karena pemeriksaan tertentu dipengaruhi oleh makanan.

Bolehkah minum obat sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan ?

Ada beberapa obat yang akan berdampak terhadap hasil tes darah. Namun jika memang diharuskan untuk tetap meminum obat, informasikan ke pihak Laboratorium, bertujuan untuk membantu pihak laboratorium dalam memvalidasi hasil tes kesehatan Anda.

Mengapa tidak boleh minum kopi, merokok dan minum alkohol sebelum pemeriksaan kesehatan ?

• Efek kafein

Kafein ditemukan diberbagai jenis makanan yang dicerna setiap hari. Dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah.

• Efek merokok

Merokok meningkatkan konsentrasi plasma/ serum asam lemak, epinefrin, gliserol bebas, aldosteron dan kortisol.

Perubahan ini terjadi dalam waktu satu jam setelah merokok 1-5 batang rokok. Perubahan dalam analit yang disebabkan oleh merokok kronis termasuk jumlah leukosit darah, lipoprotein, aktivitas beberapa enzim, hormon vitamin, penanda tumor dan logam berat.

Tingkat perubahan juga tergantung pada jumlah, jenis (cigerattes, cerutu, pipa) dan teknik merokok (dengan atau tanpa inhalasi). Selain itu, perubahan yang disebabkan oleh merokok dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin.

Gambar dibawah ini menunjukkan konsentrasi cotinine, tiosianat dan carboxyhaemoglobin, digunakan sebagai penanda untuk penilaian kualitatif dan kuantitatif kebiasaan merokok. Cotinine memiliki keuntungan memiliki waktu paruh yang lebih lama (20-28 jam) daripada nikotin, senyawa induk (12-15 menit).

• Efek alkohol

Konsumsi alkohol, tergantung pada durasi dan luasnya, Pengaruh akut (dalam 2-4 jam) dari konsumsi etanol adalah penurunan glukosa serum dan peningkatan laktat plasma. Peningkatan laktat mengurangi ekskresi asam urat urin. Akibatnya, setelah konsumsi alkohol akut, konsentrasi serum asam urat meningkat.

Pengaruh kronis dari konsumsi etanol termasuk peningkatan aktivitas serum enzim hati, g-glutamyltransferase (GammaGT) disebabkan oleh induksi enzim. Glutamat dehidrogenase serta aminotransferase (AST, ALT) aktivitas meningkat karena efek toksik hati langsung. Pada alkoholisme kronis, trigliserida serum meningkat karena penurunan pemecahan trigliserida plasma. Peningkatan MCV mungkin terkait dengan efek toksik langsung pada sel-sel eritropoetik atau kekurangan folat.

Ditinjau oleh : dr. Widi Angga Kusuma, M.K.K.

Sumber :

• Sample From the patient to the Laboratory page 15 edisi 2 , 2001 , W.G. Guder, S. Nayaranan, H. Wisser, B. Zawta https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/kenapa-perlu-melakukan-puasa-sebelum-periksa-kesehatan/

Foto : freepik.com